Pengunaan Istilah
kurikulum pada mulanya dipopulerkan pada olah raga zaman Yunani kuno. Kurikulum
berasal dari kata cirir dan curere yang artinya tempat berpacu.
Kurikulum diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh oleh pelari. Pada masa
Yunani kuno, materi pendidikan meliputi pendidikan kejiwaan dan pendidikan
jasmani. Pendidikan kejiwaan meliputi trivium ( logika, retorika, gramatika), kuadtrivium
(aritmatika, geometri, astronomi dan musik), dan tujuh kesenian bebas (gabungan
dari trivium dan kuadtrivium). Pendidikan jasmani meliputi: lempar, lompat,
lari Gulat dan Tinju. Secara sejarahnya, pendidikan yunani kuno dikenal dengan
isi dan materi yang diajarkan. Materi yang diajarkan pada masa itu dipilih
berdasarkan pada apa yang memang betul-betul berguna akan berguna bagi nyata
dalam kesehariannya serta saat peserta didik dewasa nantinya.
Dari berbagai
perkembangan kurikulum diatas, pengertian kurikulum menjadi sangan luas.
Kurikulum diartikan sebagai segala aspek yang mempengaruhi perserta didik di
sekolah termasuk guru, kepala sekolah, buku pelajaran, ruangan kelas, alat
pelajaran, dan alain-lain.
Kurikulum diartikan juga sebagai program pendidikan yaitu program belajar bagi
peserta didik atau plan for learning.
Oleh karena itu, disusun secara sistematis dan logis diberikan oleh institusi
pendidikan (sekolah) untuk mencapai tujuan pendidikan.
Kurikulum dalam sebuah aspek dan program
yang diberikan kepada peserta didik tentunya tentunya harus menjawab
persoalan-persoalan sebagai berikut:
1.
Kemana program itu diarahkan?
2.
Apa yang harus dipelajari dan didapat
dari program itu?
3.
Bagaiman program tersebut harus
terlaksana?
4.
Bagaimana mengetahui bahwa program
tersebut telah mencapai arah yang ditetapkan?
Sumber : Saidiharjo. Diktat Pengembangan Kurikulum IPS. Pascasarjana UNY
Tidak ada komentar:
Posting Komentar