Perkembangan Tubuh Anak
Pelan
tapi pasti, anak-anak usia pertengahan (sekolah dasar) semakin tumbuh. Walaupun
begitu, pertumbuhan anak pada usia pertengahan berdeda dengan usia 5 tahun
kebawah. Usia 5 tahun kebawah relatif lebih stabil. Pertumbuhan pada usia
perlangsung secara terus menerus dan stabil bada setiap bagian hingga mereka
mencapai usia remaja.
1. Berat
dan tinggi badan
Di
sekolah dasar, anak tumbuh sekitar 2 hingga 3 inch setiap tahun ( di Amareika).
Pertumbuhan anak laki-laki dan permpuan berbeda-beda. Dan pada usia 11 tahun mencapai 4 kaki 10
inch untuk wanita dan laki-ki 4 kaki 9 inch. 1 kaki = 30, 48 cm. 1 inch =2,54
cm.
Pertambahan
berat badan siswa sekita 2 hingga 3,5 kg pertahun. Otot dari anak-anak juga
mulai terbentuk dan kekuatannya juga meningkat. Pada usia sekolah dasar,
perbenaan jenis kelamin tidak terlalu terlihat. Pertumbuhan berat dan tinggi
badan berimbang pada usia sekolah dasar.
2. Pola
Pertumbuhan berdasarkan rasa atau budaya.
Perbedaan ras di
berbagai belahan dunia memperngaruhi pertumbuhan dan perkembangan fisik dari
siswa. Anak dari Amerika, Negro, Asia, oceania dan berbagai ras dan enik di
berbagai belahan dunia mempunyai bentuk fisk yang berbeda. Misal, Orang asia mempunyai
fisik yang kecil sedangkan orang amerika (kulit Albino) mempunyai fisik yang
cenderung lebih besar. Pertumbuhan dan badanpun berbeda. Dalam usia 7 tahun
anak asia mempunyai tinggi kurang lebih 1 meter. Sedangkan tinggi orang amerika
dapat mencapai 1,2 meter pada usia yang sama. Pertumbuhan dan perkembangan
fisik yang berbeda tersebut bukan dikarenakan nutrisi ataupaun pertumbuhan
fisik yang lambat. Akan tetapi, terjadinya hal tersebut lebih karena faktor
genetis yang mempengaruhi setiap ras yang ada di bumi.
Selain
dari faktor genetis, jenis makjuga mempengaruhi pertumbuhan. Jumlah nutrisi,
tingkat stress serta pengaruh zat additive juga mempengaruhi pertumbuhan yang
diakibatkan oleh kelenjar dalalam tubuh yaitu kelenjar pituitary yang
mengganggu perkembangan dan pertumbuhan tubuh.
3. Nutrisi
Terdapat
hubungan antara tingat perumbuhan dan nutrisi yang dikonsumsi oleh anak. Contoh
mudahnya, nutrisi yang dikonsumsi berpengaruh pada fungsi sosial dan emosi pada
anak pada usia sekolah. Anak yang menerima nutrisi baik, akan lebih mudah
bergaul dengan teman sebayanya dan menunjukkan emosi positif serta mempunyai
rasa kegelisahan yang rendah. Robert S Feldmen Dalam sebuah
penelitian yang dialakukan di Kenya, anak yangnutrisinya terpenuhi menunjukkan
kemampuan berbahasa dan kemampuan kognitif yang baik, dariapada anak yang
kekurangan nutrisi atau malnutrisi. Malnutrisi memberikan pengaruh pada rasa
ingintahu, renspon, dan motivasi belajar.
Anak
yang kekurangan nutrisi akan mempunyai kempuan yang kurang, namun seorang anak
juga akan terhambat potensi fisik, sosial dan kognitif karena kelebihan nutrisi
atau overnutrisi (anak menyimpan banyak lemak dalm tubuh). Anak mempunyai overnutrisi
tersebut, mempunyai masalah lain yaitu obesitas. Obesitas memberikan kesulitasn
bagi anak untuk bergerak seperti halnya anak yang normal. Selain itu, obesitas yang
dimiliki oleh seorang anak memiliki resiko yang sama seperti halnya obesitas
orang dewasa. Obesitas mempunyai resiko penyakit jantung, diabetes dan berbagai
penyakit lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar