Oleh Sukma Wijayanto
Assasment
Formatif (Lorin Anderson, 2010:370-372) merupkan
asasmen yang bertujuan untuk memonitor pembelajaran siswa dan memperbaiki
pembelajaran, demi kepentingan individual dan kolektif siswa. Assasment Sumatif memberikan data-data yang
guru butuhkan untuk menentukan dan menjustifikasi nilai-nilai siswa. Oleh
karena keputusan-keputusan ini “lebih penting” bagi individual siswa.
Data-datanya mempunya kualitas teknis yang tinggi. Pertanyaaan- pertanyaan
dalam tes sumatif mempunyai jawaban “benar” dan “salah” yang sulit dibantah. Untuk
merancang asasmen, sumatif, guru dapat membuat tugas –tugas asasmen sesuai
dengan taksonomi Bloom.
Menurut
Chabib Toha (1991:48), tes sumatif merupakan tes evalusi belajar tahap EBTA
(tahun itu, sekarang UAS). Tes sumatif betujuan mengukur keberhasilan peserta
didik secara menyeluruh, materi yang diujikan pada pada tes sumatif terwakili
dalam butir-butir soal yang diujikan. Standar yang digunakan untuk menentukan
kualitas hasil evaluasi sumatif menggunakan acuan kelompok.
Assasment
Formatif (Lorin Anderson, 2010:370-372) bertujuan
memberi nilai siswa yang telah mengikuti rangkaian pembelajaran. Assasment
formatif memberikan informasi yang dibutuhkan oleh guru dan siswa ketika unit pelajaran
dan siswa ketika unit pelajarannya diajarkan. Bagi siswa, bagaiman cara
mencapai tujuannya, dan bagi guru, membantu memberikan keputusan pembelajran
terkait materi yang diajarkan, baik itu keharusan mengajarkannya, alokasi waktu
dan sebagainya. Melalui tes formatif ini, guru dapat melihat ketekunan,
ekspresi wajah, serta jawaban atas pertanyaan-pertanyaan lisan, seta respon
mereka terhadap berbagai tugas tertulis pendek. Setiap guru dalam sketsa-sketsa
tersebut melakukan asasmen formatif dan mengumpulkan informasi untuk membuat
keputusan pembelajaran.
Menurut Chabib Toha
(1991:47), tes fomatif disebut juga dengan tes pembinaan, yang tujuan utamanya
untuk mengetahui keberhasilan proses-belajar mengajar, dengan demikian dapat
dipakai untuk memperbaiki dan menyempurnakannya. Tes sumatif diselenggarakan
dalam kegaitan belajar mengajar yang diselenggarakan secara periodik. Untuk
mengetahui keadaan yang sebenarnya dalam proses pembelajaran, guruseharusnya
harus menggunakan penilaian acuan patokan. Penyebagnya adalah karena tes
formatif tidak untuk menentukan kelulusan peserta didik, melainkan merangsang
agar peserta didik lebih rajin belajar, sekaligus mengetahui bagian-bagian
manakah materi yang diajarkan kepada siswa belum dikuasai dengan baik, untuk
selanjutnya dilakukan perbaikan dan pengulangan dalambelajar